About
Who we are
WHAT DO WE STAND FOR?
Become a world class Social Tourism Organization, and to form a creative and competitive Indonesian young organization, able to encourage a regional development, and to improve peoples welfare in a sustainable manner.
Taking role as the international media event to deliver inspirative messages, themes, and topic about Indonesia to the world
WHAT IS OUR MISSION?
- Creating a Fashion Carnival with a global standard and trend with the aim to be a spectacular performance for the global audience.
- Being consistent in creating a unique, creative, and innovative masterpiece of art that will help in building Indonesia as a good brand in the world.
- Being active in inviting citizen of the world (tourists, media, photographers, observers, researchers, etc.) to come, watch, and experience JFC directly from Jember, Indonesia.
WHERE ARE WE HEADING?
- To make Jember as the trendsetter city of fashion and carnival of the world.
- To develop and advance acreative education and social culture
- To support the growth of creative economy based on the local excellency
- To improve a proffesional organizational management
- To embody the social responsibility, independency, and creativity.
WHO RUNS THE ORGANISATION?
Jember Fashion Carnaval (JFC) Organization consist of Chairman Mr Arik Hariyono, Commissioner Mr Suyanto, President Mr Budi Setiawan, JFC Face Of Ambassador, JFC International Ambassador, JFC Special Duty Ambassador, Board of Event DIrector, Administrative, Board of Science Art and Culture, and Task Force.
WHO RUNS THE ORGANISATION?
Jember Fashion Carnaval (JFC) Organization consist of Chairman Mr Arik Hariyono, Commissioner Mr Suyanto, President Mr Budi Setiawan, JFC Face Of Ambassador, JFC International Ambassador, JFC Special Duty Ambassador, Board of Event DIrector, Administrative, Board of Science Art and Culture, and Task Force.
Sejarah
Sejarah Jember Fashion Carnaval (JFC)
Jember Fashion Carnaval (JFC) bermula dari keberadaan rumah mode yang didirikan oleh Dynand Fariz pada 1998. Rumah mode yang bernama Dynand Fariz International High Fashion Center itu didirikan sebagai wujud apresiasi dan konstribusi Dynand di dunia fashion. Pada 2001, Dynand mengadakan sebuah acara fashion week untuk mengenalkan rumah modenya ke masyarakat luas. Dynand meminta para karyawan rumah mode untuk memakai busana yang sedang tren di dunia. Busana itu harus dipakai saat bekerja selama seminggu. Acara fashion week di tahun selanjutnya dilakukan dengan cara yang berbeda. Terdapat pawai karyawan dengan memakai busana daur ulang yang kreatif dan unik. Pawai tersebut dilakukan di sekitar rumah mode. Rupanya, masyarakat mulai tertarik dan memberi respons positif terhadap pawai tersebut.
Antusiasme masyarakat terhadap pawai rumah mode membuat Dynan ingin menggelar sebuah karnaval yang besar. Tahun 2003, Dynand dan tim mulai memikirkan konsep karnaval secara matang. Itu karena Dynand berharap agar karnaval yang akan digelar dapat memberi dampak positif bagi masyarakat Jember. Perencanaan karnaval dilakukan secara detail. Mulai dari pembuatan visi dan misi, menentukan tema busana, hingga melakukan inovasi desain busana. Bertepatan dengan HUT Jember, JFC pertama digelar pada 1 Januari 2003 di Alun-alun Jember. Dalam sebuah penelitian dari Mudra Jurnal Seni Budaya disebutkan, JFC 2003 diikuti 50 peserta yang terdiri atas karyawan rumah mode Dynan, karyawan salon Dyfa milik Dynand, dan karyawan salon Karisma milik Suyanto, kakak DDynand. Dengan mengusung 3 defile, yakni Punk, Gipsy dan Cowboy.
Saat melakukan persiapan penyelenggaraan JFC, Dynand dan tim sempat mengalami kendala. Pengajuan proposal dan surat izin penyelenggaraan acara tidak disambut baik oleh Pemerintah Kabupaten Jember. Alasannya ialah karena acara karnaval fashion bukan budaya asli Jember. Tema busana yang diangkat juga cenderung mengarah ke budaya Amerika. Sementara waktu itu sedang terjadi penyerangan Amerika kepada Irak. Selain itu, rute karnaval yang diajukan dinilai melawan arus lalu lintas. Meski belum mendapat izin dari pemerintah, Dynand dan tim tetap melakukan persiapan. Bahkan Dynand beberapa kali melakukan presentasi terkait visi, misi, dan konsep JFC untuk meyakinkan pihak pemerintah. Pada 31 Desember 2002, surat izin penyelenggaraan acara akhirnya disetujui oleh Bupati Jember. Melihat sambutan baik dari masyarakat saat Jember Fashion Carnaval pertama, Dynand dan tim kemudian sepakat untuk mengadakan JFC kedua di tahun yang sama. Saat itu, JFC digelar bersamaan dengan acara gerak jalan Tanggul-Jember Tradisional pada 30 Agustus 2003. Defile yang ditampilkan yakni Arab, Maroko, India, Jepang, dan China.
Seiring berjalannya waktu, JFC semakin berkembang. Dynand dan tim mulai membentuk keunikan dari JFC dan mengeksplorasi berbagai tema. Sehingga tidak ada busana yang sama dalam setiap defile. Peserta JFC juga diambil dari anak-anak dan remaja Kota Jember yang kemudian dilatih untuk merancang kostum, make up, hingga gerakan cat-walk.
Pada 2019, Dynand kembali mempersiapkan JFC yang akan digelar pada 31 Juli hingga 4 Agustus 2019. JFC ke-18 mengusung tema Tribal Grandeur dengan 8 defile yang terdiri dari suku-suku di dunia.Pada 2019, Dynand kembali mempersiapkan JFC yang akan digelar pada 31 Juli hingga 4 Agustus 2019. JFC ke-18 mengusung tema Tribal Grandeur dengan 8 defile yang terdiri dari suku-suku di dunia.
About Bubah Alfian

Bubah Alfian to JFC
Bubah Alfian started his career as a make-up artist, before spreading his wings wider and making a name for himself, not only in the beauty industry, but also in the fashion industry. As the director of the coveted annual Jember Fashion Carnaval, Bubah aims to put Indonesian culture and creative talents on the international map.
News
Latest News

JFC-21 : TIMELAPSE – OFFICIAL TEASER
April 30th, 2023
JFC-21 : TIMELAPSE – ARTWEAR CARNIVAL
April 30th, 2023
JFC-20 : THE LEGACY – GRAND CARNIVAL
May 11th, 2022
JFC-20 : THE LEGACY – ART WEAR
May 11th, 2022
LIVE VIRTUAL JFC WORLD KIDS CARNIVAL 2020
November 22nd, 2020On The News

JFC GELAR WORLD KIDS CARNIVAL 2020 SECARA VIRTUAL | KABAR JEMBER
November 27th, 2020
World Kids Carnival 2020 wadah anak-anak berkarya di tengah pandemi
November 25th, 2020
Perdana! World Kids Carnival 2020 Diadakan secara Virtual
November 25th, 2020